MAKALAH PELESTARIAN BANGUNAN TUA DI KAWASAN PUSAT KOTA PONTIANAK





sumber : www.arte-living.com


MAKALAH

PELESTARIAN BANGUNAN TUA DI KAWASAN PUSAT KOTA PONTIANAK
(Studi Kasus Bangunan Kantor Pos Lama Pontianak)



DISUSUN OLEH :


RANI PARAMITA
D13104044
(Mahasiswa Program Studi Arsitektur)






LOGO 



FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
Juni, 2OO7




BAB I
PENDAHULUAN

1.1              LATAR BELAKANG
            Wajah kota merupakan manifestasi fisik dari kekuatan-kekuatan organisasi atau jaringan sosial masyarakat. Kota terbentuk sebagai akibat akumulasi dari berbagai upaya yang dilakukan banyak pihak dalam kurun waktu tertentu. Sehingga kota yang memiliki karakter dan warisan historis/sejarah kota, timbul dan diciptakan sesuai dengan norma-norma yang berkaitan dengan budaya dan kemampuan teknologi yang berlaku pada masa itu. (Pontoh dan Koesworo, 1991)
            Keberadaan warisan arsitektur kota akan menampilkan kekayaan visualisasi  fisik dan non fisik. Hal ini merupakan keputusan pernyataan masyarakat yang telah melegitiminasi keberadaan warisan arsitekturnya, terhadap perkembangan suatu kota. Dengan terpeliharanya warisan arsitektur dan lingkungan, profesi hidup dan kehidupan masa lalu dan masa mendatang akan terpelihara dan berkesinambungan.
            Dewasa ini kota dengan nilai historis masa lalu atau yang dikenal dengan kota lama, banyak yang dihancurkan dan dirubah menjadi modern. Ini terlihat dengan banyaknya bangunan-bangunan tua yang memiliki nilai historis masa lampau tergusur dan dihancurkan oleh kemunculan bangunan-bangunan baru yang mengusung konsep modern. Hal ini menyebabkan kota menjadi kehilangan identitas diri sehingga sejarah menjadi suatu hal yang terlupakan. Keberadaan kota lama cenderung diabaikan oleh banyaknya penataan kota yang modern dan keinginan masyarakat untuk hidup dengan suasana baru. Hal ini menimbulkan suatu persepsi baru cara berpikir dalam masyarakat, bahwa  kehidupan kota yang ideal adalah kehidupan yang dibangun dengan prinsip modern dengan penataan kawasan yang mewah dan gemerlap. Bahkan ini menjadi polemik yang berkepanjangan ketika sebagian pihak menginginkan suatu kondisi yang tetap melestarikan suasana ”sejarah lama” kota tetapi dipihak lain ingin memberikan nuansa baru wajah perkotaan.
            Pada dasarnya setiap kota akan terus berkembang dan tumbuh mengarah pada konsep modern sesuai dengan perkembangan zaman. Namun, itu semua bukan merupakan alasan sehingga kota tidak lagi memperlihatkan sejarah masa lalunya. Sejarah sangat penting artinya bagi perkembangan suatu kota karena sejarah memberikan nilai berbeda bagi keberadaan kota tersebut dan sejarah juga dapat memberikan suatu citra / image bagi suatu kota. Hal inilah yang hendaknya tetap dipertahankan oleh suatu kota. Sehingga timbul berbagai usaha untuk tetap mempertahankan sejarah kota lama, mengembalikan citra kota pada nilai-nilai sejarah masa lalu. Sehingga nantinya generasi baru yang mendiami suatu kota dapat merasakan nuansa sejarah lama pada kota tersebut. Untuk itu diperlukan suatu penanganan yang khusus agar dapat mengembalikan sejarah masa lalu kota.
            Banyak usaha yang layak dilakukan sebagai upaya untuk mengembalikan identitas kota yang tumbuh dan tidak dapat dipisahkan dari nilai masa lalu. Upaya tersebut pelestarian nilai masa lampau kota dapat dilakukan melalui tindakan preservasi dan konservasi. Upaya ini harus selalu dikaitkan dalam penataan kawasan kota untuk meningkatkan nilai historis kawasan tersebut. 
 
            Kota Pontianak merupakan salah satu kota di Indonesia yang juga terus berkembang menjadi kota yang modern seiring dengan kemajuan zaman.  Namun, tidak berbeda dengan kota lainnya yang ada di Indonesia, kota Pontianak memiliki cerita historis tersendiri yang melekat sepanjang masa dan akan diwariskan pada anak cucu di kehidupan mendatang. Hal ini ditandai dengan keberadaan bangunan-bangunan tua yang mencirikan kekhasan sebuah bangunan bersejarah seperti Keraton Kadariah, Masjid Jami’e AlQadrie, Gereja Katedral, Kantor Pos, dan lain sebagainya. Namun, keberadaan bangunan-bangunan tua yang ada di kota Pontianak semakin minim. Hal ini disebabkan oleh banyak dibangunnya bangunan-bangunan baru dengan konsep modern.  
            Salah satu bangunan tua yang ada di Kota Pontianak adalah Bangunan Kantor Pos lama yang berada di kawasan pusat kota Pontianak yaitu di Jl. Rahadi Usman. Bangunan tersebut mencirikan sebuah bangunan tua khas masa lampau yang memiliki nilai historis tersendiri terkait erat sebagai cikal bakal kawasan pusat kota Pontianak.
            Banyak usaha yang layak dilakukan sebagai upaya untuk mengembalikan identitas kota yang tumbuh dan tidak dapat dipisahkan dari nilai masa lalu. Salah satunya adalah upaya pelestarian terhadap bangunan tua bersejarah yang ada. Upaya pelestarian tersebut dapat dilakukan melalui tindakan preservasi dan konservasi. Upaya ini harus selalu dikaitkan dengan nilai historis yang melekat pada bangunan tersebut. 
            Dari uraian yang telah dipaparkan diatas, maka layak dilakukan suatu studi mengenai upaya pelestarian bangunan tua yang ada di Kota Pontianak. Oleh karena itu  penulis mencoba mengadakan suatu studi dengan judul ” Pelestarian Bangunan Tua di Kawasan Pusat Kota Pontianak  dengan Studi Kasus Pada Bangunan Kantor Pos Lama Pontianak”.  

1.2              PERUMUSAN MASALAH
Dengan bertitik tolak pada uraian latar belakang di atas, maka masalah pokok yang akan dikaji dalam studi ini adalah :.
1.                  Sejauh mana pentingnya tindakan pelestarian terhadap bangunan tua di kawasan pusat Kota Pontianak ?
2.                  Bagaimanakah upaya pelestarian yang sesuai untuk bangunan tua di kawasan pusat Kota Pontianak agar dapat mengembalikan nilai historisnya sebagai cikal bakal pusat kota ?

1.3              TUJUAN DAN SASARAN
1.3.1        TUJUAN
Studi ini bertujuan untuk :
  1. Mengidentifikasi unsur-unsur bangunan tua di kawasan pusat kota Pontianak yang dijadikan studi kasus yang layak dilakukan pelestarian dengan melihat potensi dan permasalahan yang ada.
  2. Memberikan rekomendasi unsur-unsur bangunan tua di kawasan pusat kota Pontianak yang dijadikan studi kasus yang layak dilakukan pelestarian untuk mengembalikan identitas dan nilai historisnya sebagai cikal bakal pusat kota Pontianak.

1.3.2        SASARAN
Adapun yang menjadi sasaran dari studi ini adalah :
1.                  Mengetahui kriteria dari bangunan tua yang harus dilestarikan.
2.                  Mengidentifikasi unsur-unsur yang layak dilakukan pelestarian pada bangunan tua di kawasan pusat Kota Pontianak melalui studi kasus pada salah satu bangunan tua yang ada.

1.4              MANFAAT STUDI
Adapun manfaat yang diharapkan dari studi ini adalah :
1.                  Sebagai salah satu media pembelajaran untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai upaya pelestarian pada bangunan tua.
2.                  Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Kota dalam mengambil kebijakan yang terkait dengan upaya pelestarian pada bangunan tua.
3.                  Sebagai bahan referensi atau acuan bagi peneliti selanjutnya yang melakukan studi yang relevan dengan permasalahan yang dikaji dalam studi ini.

1.5              RUANG LINGKUP STUDI
Lingkup Studi ini meliputi kajian terhadap bangunan tua yang ada di kawasan pusat Kota Pontianak. Salah satu bangunan tua yang ada di Kota Pontianak adalah Bangunan Kantor Pos yang berada di kawasan kota Pontianak tepatnya di Jl. Rahadi Usman.
Pemilihan kantor pos sebagai bahan yang dikaji dalam studi ini karena bangunan tersebut mencirikan sebuah bangunan tua khas masa lampau yang memiliki nilai historis tersendiri yang terkait erat membangun sejarah lama kota. Selain itu mengingat keterbatasan penulis terkait masalah waktu dan tenaga sehingga  studi ini dibatasi hanya pada satu bangunan tua.

1.6              SISTEMATIKA PENULISAN
Secara garis besar, sistematika penulisan makalah ini disusun sebagai berikut :
BAB I    PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari hal-hal yang menjadi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan sasaran, manfaat yang hendak dicapai, ruang lingkup studi yang dipelajari, dan sistematika penulisan. 
BAB II   TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari tinjauan pustaka / studi literatur yang menguraikan tentang teori-teori yang mendukung pemecahan masalah, sehingga dapat membantu dalam studi kasus dan analisis.
BAB III   METODELOGI PENULISAN
Bab ini terdiri dari metodologi penulisan, akan menguraikan mengenai metode yang digunakan dalam penulisan studi, metode pengumpulan data dan metode analisis yang digunakan dalam menganalisis studi kasus yang ada, selanjutnya dipergunakan untuk pemecahan permasalahan.
BAB IV   STUDI KASUS DAN ANALISIS
Bab ini membahas mengenai hasi-hasil yang diperoleh dari studi kasus yang ada terdiri dari deskripsi data, analisis data dan pembahasan masalah.
BAB V   PENUTUP
Bab ini terdiri dari Kesimpulan dan Saran, berisikan kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan serta saran–saran yang dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak terkait dalam upaya pelestarian bangunan tua.
DAFTAR PUSTAKA

 














1 comment:

Powered by Blogger.